Cari di Sini

Senin, 23 Mei 2011

Mengenal Terapi Bekam



Terapi Bekam adalah terapi pengobatan peninggalan Rasulullah SAW. Terapi ini bertujuan untuk mengeluarkan darah kotor dan racun yang berada di bawah kulit kita dengan cara menyedotnya.


Proses penyedotan biasanya dilakukan dengan menggunakan tanduk, bambu, gelas sampai dengan alat kop plastik yang modern dan bersih yang ada sekarang.

Menurut Imam Ibnul Qayyim al-Jauziah rahimahullah dalam kitabnya menyatakan bahwa : “Berbekam merupakan pemisahan yang berhubungan & berdasarkan kehendak yang diikuti oleh proses pengeluaran darah melalui urat secara total, khususnya urat yang tidak sering dilakukan venesection/al-fashdu (melukai urat vena tertentu dengan menggunakan pisau bedah dengan cara & ukuran tertentu untuk mengeluarkan darah untuk pengobatan).

Terdapat dua macam bekam, yaitu :

A. Bekam Kering.

B. Bekam Basah

Biasanya, bekam kering dipakai sebagai kombinasi bekam basah.

Zaman sekarang ini pengobatan bekam mencatat kemajuan besar karena menggunakan kop modern dari plastik.

Pemakaian kop plastik, pasien merasa lebih bersih. Proses Pemompaan dengan pompa tangan dapat disesuaikan dengan daya tahan pasien.

Zaman dahulu proses pembekaman dilakukan dengan memakai tanduk atau gelas, sedangkan untuk penyedot udaranya digunakan api, proses ini banyak menimbulkan rasa sakit pada pasien yang dibekam karena penyedotan tidak dapat dikontrol sesuai daya tahan pasien.

Bagaimana penjelasan ilmiah bekam sehingga bisa menyembuhkan penyakit? Bekam pada dasarnya dalam menyembuhkan ada tiga prinsip utama yaitu:

1. Detoksifikasi

2. Merangsang Zat Antibodi

3. Merangsang Hormon Regenerasi Sel

Detoksifikasi

Bekam dapat mengeluarkan racun-racun dari tubuh karena bekam pada prosesnya membuang darah bercampur toksin yang ada dibelakang kulit. Toksin ini berasal dari makanan yang tidak sehat, minuman yang tidak alami dan juga pencemaran udara yang masuk. Toksin ini terkumpul dalam tubuh sedikit demi sedikit dan tidak bisa dibuang melalui urin maupun feces karena mereka tidak dapat larut dalam air.

Zat-zat toksin ini kemudian menjadi radikal bebas yang berpindah-pindah dalam darah sampai mereka ditumpuk di jaringan lemak dibawah lapisan kulit. Keberadaan mereka mengganggu kinerja organ-organ tubuh, bahkan toksin jenis tertentu bersifar karsinogenik yaitu merangsang timbulnya sel kanker. Misalnya saja dioksin, timbal atau formalin yang masuk melalui makanan dan minuman. Dengan bekam, maka toksin yang tertumpuk tersebut ikut tersedot bersama darah yang sudah rusak. Buktinya adalah darah yang keluar terlihat kusam gelap dan mudah sekali menggumpal. Dengan keluarnya toksin maka tubuh mempunyai kesempatan untuk berfungsi secara normal dan proses penyembuhan pun terjadi.

Merangsang Zat Antibodi

Ketika proses pembekaman, jaringan kulit yang dibekam mengalami perusakan. Perusakan ini direspon tubuh dengan memproduksi sel T (zat antibodi tubuh) untuk mencegah adanya infeksi di lokasi pembekaman. Lokasi pembekaman yang merupakan titik akupuntur terhubung dengan organ-organ tertentu.

Zat antibodi itu ternyata dikrimkan tidak hanya ke lokasi pembekaman, namun juga ke lokasi organ-organ yang terhubung dengan titik akupuntur pembekaman tersebut. Sehingga di organ yang dimaksud terjadi pembasmian kuman-kuman patogen yang selama ini menyebabkan penyakit. Dengan demikian kuman mati dan organ pun dapat berfungsi secara normal. Inilah yang mengakibatkan terjadinya proses penyembuhan.

Merangsang Hormon Regenerasi Sel


Pada proses terapi bekaman, jaringan kulit yang dibekam mengalami perusakan sel-sel dan jaringan. Perusakan ini direspon tubuh dengan memproduksi hormon regenerasi sel untuk memperbaiki kerusakan jaringan dan sel di lokasi pembekaman. Lokasi pembekaman yang merupakan titik akupuntur terhubung dengan organ-organ tertentu.

Hormon Regenerasi Sel itu ternyata dikrimkan tidak hanya ke lokasi pembekaman, namun juga ke lokasi organ-organ yang terhubung dengan titik akupuntur pembekaman tersebut. Sehingga di organ yang dimaksud terjadi perbaikan jaringan dan sel yang rusak. Dengan demikian organ pun kembali pulih dapat berfungsi secara normal. Proses inilah yang mengakibatkan terjadinya proses penyembuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar